endonesia.id – Udara yang segar sangat di incar oleh kebanyakan orang. Biasanya udara seperti ini hanya ada di kawasan pegunungan dimana masih asri dan jauh dari polusi kota. Kita bisa menikmati udara segar di Kebun Teh Kaligua, tempat peninggalan Kolonial Belanda.
Saat datang di sini akan di suguhkan pemandangan berwarna hijau menyejukkan mata. Letaknya di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Brebes Jawa Tengah. Keindahan dedaunan kebun teh membuat jiwa ini terasa lebih tenang.
Apalagi jika kita sebagai orang yang selama ini tinggal di perkotaan. Saat kesini akan merasa betah dan tidak mau pulang. Karena suasana seperti ini tidak bisa kita dapatkan di daerah kota.
Siapa sangka panoramanya yang permai ternyata salah satu dari peninggalan Kolonial Belanda kala itu. Memang berjalannya kehidupan dan sejarah sekarang tidak lepas dari peninggalan Belanda. Baik atau buruknya ya itulah sejarah. Patut kita ingat dan pelajari namun jangan sampai kembali.
Keindahan area perkebunan tidak hanya hamparan kebun teh berwarna hijau. Namun ada eksotisme tersimpan pada alam sehingga selalu mempesonakan mata para pengunjungnya. Sebuah rekomendasi bagi kalian untuk liburan di tempat sejuk.
Jika datang di Kebun Teh Kaligua, kita akan di sajikan background Gunung Slamet nan gagah. Sehingga cocok bagi kalian yang ingin swa foto mengabadikan momen cantik itu. Jarang-jarang kan ya bisa liburan di tempat sekeren itu.
Kebun teh sangat berdekatan dengan Flyover Kretek berada di ketinggian 1.500 hingga 2.050 mdpl. Sehingga udaranya masih dingin dimana bersuhu 4 hingga 20 derajat celcius tergantung pada kondisi saat itu. Karena pada dataran tinggi sering kali kabut turun secara tiba-tiba atau datang rintikan hujan.
Temuan Menarik di Kebun Teh Kaligua
Menikmati keindahan alam memang selalu mengasyikkan. Hampir semua orang menyukai pemandangan hijau. Rasanya bisa menyejukkan hati yang sedang lelah. Saat berkunjung kita bisa mendapatkan temuan menarik di Kebun Teh Kaligua jika beruntung:
Menyaksikan Sunrise
Karena letaknya yang berdekatan dengan Gunung Slamet membuat mentari pagi begitu lebih indah. Sinarnya berwana keemasan dari atas sana yang memantul pada lereng gunung dan perkebunan teh . sebuah keindahan yang tidak boleh terlewatkan. Jika ingin menyaksikan sunrise, datanglah pagi buta agar bisa mendapatkan keindahan itu. Kecuali saat kabut tidak sedang turun.
Dendangan Pemetik Teh
Bagi kalian yang beruntung akan mendengarkan alunan lagu yang indah dari para perempuan-perempuan itu. Mereka adalah pemetik dau teh. Lagu yang di dendangkan merupakan lagu kawakan dimana harmoninya menyatu dengan kicauan burung yang hinggap pada dedauan teh yang menunjukkan pucuk hijau.
Peninggalan Belanda
Sebuah keistimewaan tersendiri masih bisa melihat sejarah yang masih ada. Kebun Teh Kaligua adalah miliknya PTPN IX. Berdirinya tahun 1889 yang di pimpin dari orang Belanda yaitu Cultur Onderneming. Namun perwakilannya Indonesia juga di ikut sertakan saat pendirian yakni Fan Jhon Pletau Co. Selanjutnya untuk pengelolaan perkebunan di serahkan kepada pebisnis besar Van De Joeng.
Pembuatan Teh Hitam di Kebun Teh Kaligua
Selain kita bisa menghirup udara segar serta pemandangan nan asri. Wisatawan dapat menyaksikan secara langsung proses dan tahapan dalam membuat teh hitam khasnya Kaligua. Prosesnya dimulai dengan pelayuan daun, penggilingan hingga pada tahap akhirnya menghasilkan serbuk teh siap minum.
Masih banyak lagi destinasi wisata sekitar area Kebun Teh Kaligua. Pengunjung bisa berlibur di daerah ini dan tersedia fasilitas penginapan serta camping ground